Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan licik!
Siapakah David Dein, hayoh?
A. Mantan pemain Arsenal B. Mantan pelatih Arsenal
C. Mantan Rektor UNJ tahun 1
D. Jawaban A benar
E. Jawaban B benar
F. Jawaban C benar
G. Jawaban D benar
H. Jawaban E benar
I. Jawaban F benar
J. Semua jawaban benar
Kalo
kamu ngaku Gooners pasti nggak akan kesulitan ngejawab soal di atas, kecuali
kalo kamu Gooners yang buta huruf.. (Ya
iyalaaah! WAAADEZIG!). Oke deh, biar nggak pada penasaran, jawaban yang
benar adalah:
K.
Semua jawaban SALAH
Yup!
David Dein bukanlah mantan pemain Arsenal, juga bukan mantan pelatih Arsenal,
bukan pula personel boyband. Jadi, siapakah dia sebenarnya? Apa yang telah dia
perbuat? Kenapa Anisa Ceribel cute
banget? Benarkah Yuni Shara yang melaporkan Raffi Ahmad ke polisi? *JENG!
JENG!*
BERSAMBUNG...
David
Barry Dein, lahir di Inggris 7 September 1943, adalah mantan wakil CEO (Chief Executive Officer) Arsenal FC sejak
tahun 1983-2007. Jabatan CEO kalo di perusahaan itu semacem bos lah yaa.. Jadi,
dulu David Dein itu wakil bos di Arsenal, sedangkan bos besarnya sendiri waktu
itu adalah Peter Hill-Wood, sang pemilik klub. (horangkayaaaah!)
Tahun
1983, Mr. Dein membeli sebanyak 16,6% saham Arsenal seharga £292.000 (jangan tanya kalo di-Rupiahin jadi berapa, pokoke bisa buat wisuda
berkali-kali). Hal inilah yang membuat Dein langsung ditunjuk sebagai wakil
bos Arsenal. Kemudian di tahun 1991, ia memperbesar kepemilikan sahamnya
menjadi 42%. Hingga akhirnya tahun 2007, ia memutuskan untuk menjual semua
kepemilikan sahamnya kepada Red and White Holdings, sebuah perusahaan asal
Rusia yang berbasis di London yang dipimpin oleh orang Rusia bernama Alisher
Ushmanov.
Apa sih jasa David Dein
buat Arsenal?
WUOOOHHH!
BANYAAAAK!!! Yang pertama, ia adalah orang yang berjasa membawa Arsene Wenger
ke Arsenal. Dein lah yang membujuk para petinggi Arsenal lainnya untuk
menjadikan Wenger sebagai pelatih The
Gunners berikutnya, menggantikan George Graham yang dipecat tahun 1995. Namun
usahanya tak berhasil. Setelah pemecatan Graham, Bruce Rioch ditunjuk untuk
menjadi suksesornya. Namun hanya berselang 1 tahun, Rioch juga dipecat. Dein
yang saat itu menganggap Wenger sebagai orang yang paling tepat menangani
Arsenal kembali merayu bos-bos lainnya untuk merekrut Wenger.. dan kali ini berhasil!
Arsene Wenger akhirnya resmi melatih Arsenal mulai Oktober 1996.
Pilihan
Dein rupanya sangat tepat. Di tangan dingin Wenger, Arsenal sukses meraih gelar
FA Cup empat kali dan juara Premier League tiga kali, yang salah satunya
diperoleh tanpa sekalipun kalah dalam satu musim, atau terkenal dengan sebutan The Invincible Arsenal. Luarrr Biasaaa!
The Invincibles!
Pic's taken from here |
Dein dan Wenger rupanya memiliki pemikiran yang sama, yaitu menjadikan Arsenal sebagai tim tangguh yang dapat bersaing dengan tim-tim elit Eropa lainnya di masa depan. Saat itu, Dein melihat sepakbola Inggris semakin tertinggal jika dibandingkan dengan liga-liga sepakbola elit di Eropa, seperti Liga Italia dan Liga Spanyol. Filosofi sepakbola yang dimainkan oleh Wenger rupanya menarik perhatian Dein. Wenger lebih menekankan pada sisi teknik, penguasaan bola, dan kecepatan. Filosofi tersebut sangat berbeda dengan karakter permainan Kick and Rush ala tim-tim Inggris kala itu. Hal inilah yang membuat Dein percaya bahwa Wenger dapat membawa perubahan bagi sepakbola Inggris, khususnya bagi Arsenal, baik dari segi taktik maupun filosofi permainan.
Yang
kedua! David Dein adalah orang dibalik keberhasilan Arsenal dalam mendatangkan talenta-talenta
muda berbakat kelas dunia ke Highbury, stadion lama Arsenal yang sarat kejayaan
di dalamnya. Siapa yang tidak kenal generasi The Invincibles seperti Patrick Vieira, Gilberto Silva, Robert
Pires, Sol Campbell, Dennis Bergkamp a.k.a The
Non-Flying Dutchman, dan yang paling fenomenal.. King Henry! Selain itu,
Dein jugalah aktor dibalik kesuksesan membawa para pemuda wonderkid seperti Cesc Fabregas dan Robin van Persie, tentunya atas
rekomendasi Wenger.
Keberhasilan
Arsenal di era Dein dalam merekrut para pemain berlevel world class terjadi akibat adanya keharmonisan, pemikiran, dan
ambisi yang sama antara Dein dan Wenger. Hubungan mereka berdua emang harmonis
banget. Ibarat sepeda motor, Dein itu sepedanya dan Wenger itu motornya, jadi
sepeda motor.. Bingung? SAMA! Yaudah nggak usah dipikirin. Jadi intinya, apa
yang Wenger pengen pasti diturutin sama Dein (cieee! CIEEE!). Gini lho maksudnya.. Kalo Wenger pengen beli pemain
A, Dein pasti berusaha keras buat merekrut pemain itu sampe dapet. Kalo Wenger
pengen mobil, dibeliin. Wenger pengen rumah, dikasih.. (Ini harmonis apa pemerasan?). Pokoke serasi dan kompak banget lah.
Nah, makanya waktu Dein memutuskan untuk menjual semua kepemilikan sahamnya
tahun 2007, Wenger sedih banget. Dia bahkan bilang hari kepergian Dein adalah
salah satu hari paling menyedihkan dalam sejarah Arsenal. Berlebihan? Jelas
enggak lah! Dein udah banyak berjasa buat Arsenal dengan segala ambisinya dalam
membangun tim kita tercinta itu.
Demi
persahabatan, awalnya Wenger juga mau ikut pergi kalo Dein pergi dari Arsenal.
Tapi Wenger berubah pikiran abis Dein bilang gini: “Kepergianku bukanlah apa-apa,
karena Arsenal akan merasa sangat kehilangan jika kau ikut pergi.” Lalu setelah
mereka berdua berpelukan, bersalaman, berpelukan lagi, salaman lagi, akhirnya
Wenger pun memutuskan untuk tetap melatih Arsenal demi menghormati sahabatnya
itu hingga kini. (Bentar ya.. yang ngetik
nangis dulu, terharu T_T. Ada Goonerette yang mau dipeluk nggak?)
David Dein & Arsene Wenger
Pic's taken from here |
Walaupun udah nggak punya kekuasaan lagi di Arsenal, tapi Dein masih sering main-main ke Emirates Stadium lho. Kadang dia dateng buat nonton pertandingan Arsenal. Gue yakin dia juga geregetan ngeliat kondisi mantan timnya yang acak adut kayak sekarang.
Yang
terakhir! Jasa Dein lainnya buat Arsenal adalah.. apa lagi ya? Kayaknya udah
sih itu doang. Itu jasa-jasanya yang paling berkesan dan menancap di relung
hati terdalam para pemain Arsenal, Wenger, dan juga para fans Tim Meriam London
tentunya (azzek bahasanya..). Dan sepeninggal
Dein sekarang, Arsenal menjadi seperti tim yang kurang berambisi meraih gelar
juara. Pemain-pemain andalan pergi satu persatu tanpa ada pengganti yang
sepadan. Meskipun Arsenal tetap mampu bersaing di papan atas Premier League dan
di level Eropa, namun gelar juara seolah enggan mampir ke Emirates Stadium,
stadion baru Arsenal sejak 2006. Itulah kenapa saat ini banyak yang berharap David
Dein kembali menjadi bos di Arsenal, demi mengembalikan kejayaan The Gunners seperti tempo dulu.
#VCC
TAMAT
Pertanyaan
bonus:
Berapakah
jumlah personel JKT48 sekarang, hayoh?
-Dimas Alfariyan (@dmsalfa)-
-Dimas Alfariyan (@dmsalfa)-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar